Connect with us

Soft Skill

Soft Skill dalam CV: Apa, Siapa, Dimana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana

Published

on

Halo everyones! Apakah Anda sedang mencari pekerjaan atau ingin meningkatkan karir Anda? Jika ya, maka Anda perlu mengetahui pentingnya soft skill dalam CV. Soft skill adalah kemampuan yang berkaitan dengan sikap, kepribadian, dan komunikasi seseorang.

Soft skill dapat membantu Anda berinteraksi dengan orang lain, bekerja sama dalam tim, menyelesaikan masalah, dan menghadapi tantangan.

Namun, banyak orang yang tidak tahu bagaimana menulis soft skill dalam CV mereka. Padahal, soft skill adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh para perekrut saat memilih kandidat yang cocok untuk pekerjaan tertentu. Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan membahas apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana soft skill dalam CV. Kami juga akan memberikan beberapa contoh soft skill yang dapat Anda gunakan dalam CV Anda. Selain itu, kami juga akan menjawab beberapa pertanyaan umum tentang soft skill dalam CV. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda!

Apa itu Soft Skill?

Soft skill adalah kemampuan yang berkaitan dengan sikap, kepribadian, dan komunikasi seseorang. Soft skill dapat membantu Anda berinteraksi dengan orang lain, bekerja sama dalam tim, menyelesaikan masalah, dan menghadapi tantangan. Soft skill berbeda dengan hard skill yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan teknis yang dapat diukur atau dibuktikan dengan sertifikat atau ijazah.

Soft skill sering disebut sebagai kemampuan interpersonal atau intrapersonal. Kemampuan interpersonal adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain secara efektif dan harmonis. Contoh kemampuan interpersonal adalah kerjasama, komunikasi, negosiasi, kepemimpinan, dan manajemen konflik. Kemampuan intrapersonal adalah kemampuan untuk mengenal diri sendiri dan mengatur emosi dan motivasi. Contoh kemampuan intrapersonal adalah adaptabilitas, inisiatif, kreativitas, tanggung jawab, dan etika kerja.

Soft skill sangat penting untuk kesuksesan karir Anda karena dapat membedakan Anda dari kandidat lain yang memiliki hard skill yang sama atau bahkan lebih baik. Soft skill juga dapat membantu Anda beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja yang cepat dan dinamis. Selain itu, soft skill juga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja Anda.

Siapa yang Perlu Menulis Soft Skill dalam CV?

Soft skill dalam CV bukan hanya untuk orang-orang yang bekerja di bidang yang berhubungan dengan manusia seperti pemasaran, penjualan, pendidikan, atau layanan pelanggan. Soft skill dalam CV juga penting untuk orang-orang yang bekerja di bidang yang berhubungan dengan teknologi seperti IT, desain grafis, atau rekayasa. Hal ini karena soft skill dapat membantu Anda bekerja lebih efisien dan efektif dengan menggunakan teknologi tersebut.

Soft skill dalam CV juga tidak hanya untuk orang-orang yang baru lulus kuliah atau sekolah. Soft skill dalam CV juga penting untuk orang-orang yang sudah memiliki pengalaman kerja yang cukup atau bahkan banyak. Hal ini karena soft skill dapat membantu Anda menunjukkan bahwa Anda memiliki potensi untuk berkembang dan belajar hal-hal baru. Soft skill juga dapat membantu Anda menunjukkan bahwa Anda memiliki nilai tambah yang dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.

Jadi, siapa pun Anda, apapun bidang pekerjaan Anda, dan berapapun pengalaman kerja Anda, Anda perlu menulis soft skill dalam CV Anda. Soft skill dalam CV dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan impian Anda atau naik jabatan di tempat kerja Anda.

Dimana Menulis Soft Skill dalam CV?

Terdapat beberapa tempat di mana Anda dapat menulis soft skill dalam CV Anda. Tempat-tempat tersebut adalah:

Ringkasan Profesional

Ringkasan profesional adalah bagian pertama yang dibaca oleh para perekrut saat melihat CV Anda. Ringkasan profesional adalah paragraf singkat yang menjelaskan siapa Anda, apa tujuan Anda, dan apa yang dapat Anda tawarkan kepada perusahaan. Di sini, Anda dapat menulis beberapa soft skill yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Contohnya:

“Saya adalah seorang desainer grafis yang memiliki lebih dari 5 tahun pengalaman dalam membuat desain logo, brosur, poster, dan media sosial. Saya memiliki kemampuan kreatif, komunikatif, dan kolaboratif yang tinggi. Saya dapat bekerja secara mandiri maupun dalam tim. Saya berkeinginan untuk bergabung dengan perusahaan Anda untuk memberikan solusi desain yang inovatif dan berkualitas.”

Riwayat Pekerjaan

Riwayat pekerjaan adalah bagian yang menjelaskan pengalaman kerja Anda di perusahaan-perusahaan sebelumnya. Di sini, Anda dapat menulis soft skill yang Anda tunjukkan atau kembangkan saat bekerja di perusahaan tersebut. Anda dapat menulis soft skill tersebut dalam bentuk poin-poin yang menjelaskan tanggung jawab, pencapaian, atau prestasi Anda. Contohnya:

“- Membuat desain logo, brosur, poster, dan media sosial untuk berbagai klien dari berbagai industri
– Berkomunikasi dengan klien untuk memahami kebutuhan dan harapan mereka
– Bekerja sama dengan tim desain untuk memberikan feedback dan saran
– Menggunakan software desain seperti Adobe Photoshop, Illustrator, dan InDesign dengan lancar
– Memenangkan kompetisi desain logo untuk salah satu klien besar”

Pendidikan

Pendidikan adalah bagian yang menjelaskan latar belakang pendidikan formal Anda seperti sekolah, kuliah, atau kursus. Di sini, Anda dapat menulis soft skill yang Anda pelajari atau praktikkan saat menempuh pendidikan tersebut. Anda dapat menulis soft skill tersebut dalam bentuk poin-poin yang menjelaskan kegiatan, proyek, atau prestasi Anda. Contohnya:

“- Lulusan S1 Desain Komunikasi Visual dari Universitas XYZ dengan IPK 3.8
– Aktif dalam organisasi mahasiswa sebagai ketua divisi publikasi
– Mengikuti berbagai workshop dan seminar tentang desain grafis
– Membuat portofolio desain online sebagai tugas akhir
– Mendapatkan beasiswa prestasi dari pemerintah”

Kapan Menulis Soft Skill dalam CV?

Anda dapat menulis soft skill dalam CV kapan saja Anda ingin melamar pekerjaan baru atau mengubah karir Anda. Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat menulis soft skill dalam CV:

Sesuaikan dengan Pekerjaan yang Dilamar

Anda tidak perlu menulis semua soft skill yang Anda miliki dalam CV Anda. Anda hanya perlu menulis soft skill yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Untuk mengetahui soft skill apa saja yang dibutuhkan oleh pekerjaan tersebut, Anda dapat membaca deskripsi pekerjaan atau persyaratan kualifikasi yang tertera di iklan lowongan kerja. Anda juga dapat melakukan riset tentang perusahaan atau industri yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

Jangan Hanya Menyebutkan Nama Soft Skill

Anda tidak cukup hanya menyebutkan nama soft skill saja dalam CV Anda. Anda juga perlu memberikan bukti atau contoh konkret bahwa Anda benar-benar memiliki soft skill tersebut. Anda dapat memberikan bukti atau contoh tersebut dengan cara menjelaskan situasi, tindakan, dan hasil yang terkait dengan soft skill tersebut. Anda juga dapat menggunakan angka atau data untuk memperkuat bukti atau contoh tersebut.

Gunakan Kata-Kata yang Tepat

Anda harus menggunakan kata-kata yang tepat saat menulis soft skill dalam CV Anda. Kata-kata yang tepat adalah kata-kata yang mudah dipahami, positif, dan profesional. Hindari menggunakan kata-kata yang negatif, berlebihan, atau tidak jelas.OK, I will continue to write the article for you. Here is the rest of the article:

Mengapa Menulis Soft Skill dalam CV?

Menulis soft skill dalam CV adalah salah satu cara untuk menarik perhatian para perekrut dan membedakan diri Anda dari kandidat lain. Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh LinkedIn, 92% dari para perekrut mengatakan bahwa soft skill adalah sama pentingnya atau bahkan lebih penting daripada hard skill saat merekrut kandidat. Survei tersebut juga menemukan bahwa 89% dari para perekrut mengatakan bahwa kegagalan kandidat untuk mendapatkan pekerjaan sering disebabkan oleh kurangnya soft skill.

Menulis soft skill dalam CV juga dapat membantu Anda menunjukkan kepribadian dan nilai-nilai Anda yang sesuai dengan budaya perusahaan. Para perekrut tidak hanya mencari kandidat yang memiliki kualifikasi yang sesuai, tetapi juga kandidat yang dapat beradaptasi dan berkontribusi dalam lingkungan kerja yang ada. Dengan menulis soft skill dalam CV, Anda dapat menunjukkan bahwa Anda memiliki sikap dan perilaku yang positif, profesional, dan etis.

Menulis soft skill dalam CV juga dapat membantu Anda menunjukkan potensi dan kemampuan Anda untuk berkembang dan belajar hal-hal baru. Para perekrut tidak hanya mencari kandidat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup, tetapi juga kandidat yang dapat menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi di dunia kerja. Dengan menulis soft skill dalam CV, Anda dapat menunjukkan bahwa Anda memiliki inisiatif, kreativitas, dan adaptabilitas yang tinggi.

Bagaimana Menulis Soft Skill dalam CV?

Setelah mengetahui apa, siapa, dimana, kapan, dan mengapa menulis soft skill dalam CV, sekarang Anda perlu tahu bagaimana menulis soft skill dalam CV dengan baik dan benar. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti:

Pilih Soft Skill yang Relevan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Anda tidak perlu menulis semua soft skill yang Anda miliki dalam CV Anda. Anda hanya perlu memilih soft skill yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Untuk memilih soft skill yang relevan, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Baca deskripsi pekerjaan atau persyaratan kualifikasi yang tertera di iklan lowongan kerja. Perhatikan kata-kata kunci atau frasa yang berkaitan dengan soft skill yang dibutuhkan oleh pekerjaan tersebut.
  • Lakukan riset tentang perusahaan atau industri yang terkait dengan pekerjaan tersebut. Cari tahu apa saja nilai-nilai, visi-misi, budaya, atau tujuan dari perusahaan atau industri tersebut. Perhatikan soft skill apa saja yang sesuai dengan nilai-nilai, visi-misi, budaya, atau tujuan tersebut.
  • Prioritaskan soft skill yang paling penting atau utama untuk pekerjaan tersebut. Biasanya, soft skill yang paling penting atau utama adalah soft skill yang berkaitan dengan komunikasi, kerjasama, atau kepemimpinan. Namun, hal ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenis atau level pekerjaan tersebut.

Tunjukkan Bukti atau Contoh Konkret

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Anda tidak cukup hanya menyebutkan nama soft skill saja dalam CV Anda. Anda juga perlu memberikan bukti atau contoh konkret bahwa Anda benar-benar memiliki soft skill tersebut. Untuk memberikan bukti atau contoh konkret, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Jelaskan situasi, tindakan, dan hasil yang terkait dengan soft skill tersebut. Situasi adalah kondisi atau latar belakang di mana Anda menggunakan atau mengembangkan soft skill tersebut. Tindakan adalah langkah-langkah atau strategi yang Anda lakukan untuk menggunakan atau mengembangkan soft skill tersebut. Hasil adalah dampak atau manfaat yang Anda capai dari penggunaan atau pengembangan soft skill tersebut.
  • Gunakan angka atau data untuk memperkuat bukti atau contoh tersebut. Angka atau data adalah fakta atau informasi yang dapat diukur atau dibuktikan dengan angka. Angka atau data dapat berupa persentase, jumlah, waktu, skor, peringkat, atau lainnya. Angka atau data dapat membantu Anda menunjukkan seberapa besar, seberapa banyak, seberapa cepat, seberapa baik, atau seberapa tinggi penggunaan atau pengembangan soft skill Anda.
  • Gunakan metode STAR untuk menyusun bukti atau contoh tersebut. Metode STAR adalah singkatan dari Situation (situasi), Task (tugas), Action (tindakan), dan Result (hasil). Metode STAR adalah metode yang sering digunakan untuk menjawab pertanyaan perilaku dalam wawancara kerja. Metode STAR dapat membantu Anda menyusun bukti atau contoh soft skill Anda secara sistematis dan logis.

Gunakan Format yang Rapi dan Menarik

Selain memilih soft skill yang relevan dan menunjukkan bukti atau contoh konkret, Anda juga perlu menggunakan format yang rapi dan menarik saat menulis soft skill dalam CV Anda. Format yang rapi dan menarik dapat membantu Anda membuat CV Anda lebih mudah dibaca dan dipahami oleh para perekrut. Untuk menggunakan format yang rapi dan menarik, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Gunakan font yang jelas dan konsisten. Font adalah jenis huruf yang digunakan dalam CV Anda. Gunakan font yang jelas dan konsisten untuk seluruh CV Anda. Hindari menggunakan font yang terlalu kecil, terlalu besar, terlalu tipis, terlalu tebal, terlalu miring, terlalu bergaya, atau terlalu berbeda-beda. Font yang disarankan untuk CV adalah Arial, Calibri, Times New Roman, atau Verdana.
  • Gunakan warna yang sesuai dan terbatas. Warna adalah unsur visual yang dapat memberikan kesan atau nuansa tertentu dalam CV Anda. Gunakan warna yang sesuai dan terbatas untuk CV Anda. Hindari menggunakan warna yang terlalu mencolok, terlalu gelap, terlalu terang, terlalu kontras, atau terlalu banyak. Warna yang disarankan untuk CV adalah hitam, putih, abu-abu, biru, atau hijau.
  • Gunakan bullet point atau numbering untuk membuat poin-poin penting. Bullet point atau numbering adalah simbol atau angka yang digunakan untuk membuat daftar poin-poin penting dalam CV Anda. Gunakan bullet point atau numbering untuk membuat poin-poin penting tentang soft skill Anda dalam ringkasan profesional, riwayat pekerjaan, atau pendidikan. Hindari menggunakan paragraf panjang atau kalimat rumit untuk menjelaskan soft skill Anda.

FAQ tentang Soft Skill dalam CV

Apa saja contoh soft skill yang sering dicari oleh para perekrut?

Beberapa contoh soft skill yang sering dicari oleh para perekrut adalah:

  • Komunikasi: kemampuan untuk menyampaikan dan menerima informasi secara efektif dan sopan baik secara lisan maupun tulisan.
  • Kerjasama: kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain dalam mencapai tujuan bersama.
  • Kepemimpinan: kemampuan untuk memimpin, menginspirasi, dan mengembangkan orang lain.
  • Manajemen Waktu: kemampuan untuk mengatur dan memprioritaskan tugas-tugas sesuai dengan deadline dan sumber daya yang tersedia.
  • Penyelesaian Masalah: kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi.
  • Kreativitas: kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan inovatif.
  • Adaptabilitas: kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan kerja.

Apa bedanya soft skill dengan hard skill?

Soft skill adalah kemampuan yang berkaitan dengan sikap, kepribadian, dan komunikasi seseorang. Soft skill dapat membantu seseorang berinteraksi dengan orang lain, bekerja sama dalam tim, menyelesaikan masalah, dan menghadapi tantangan. Soft skill berbeda dengan hard skill yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan teknis yang dapat diukur atau dibuktikan dengan sertifikat atau ijazah. Hard skill dapat membantu seseorang melakukan tugas-tugas spesifik yang berkaitan dengan pekerjaannya.

Apa saja sumber untuk belajar atau mengembangkan soft skill?

Beberapa sumber untuk belajar atau mengembangkan soft skill adalah:

  • Buku: Anda dapat membaca buku-buku yang membahas tentang soft skill secara teori maupun praktik. Beberapa contoh buku yang populer tentang soft skill adalah How to Win Friends and Influence People karya Dale Carnegie, The 7 Habits of Highly Effective People karya Stephen R. Covey, dan Emotional Intelligence karya Daniel Goleman.
  • Online Course: Anda dapat mengikuti kursus online yang mengajarkan tentang soft skill melalui video, audio, atau teks. Beberapa contoh platform yang menyediakan kursus online tentang soft skill adalah Coursera, Udemy, dan Skillshare.
  • Workshop atau Seminar: Anda dapat menghadiri workshop atau seminar yang diselenggarakan oleh para ahli atau praktisi tentang soft skill. Workshop atau seminar ini biasanya berlangsung secara tatap muka atau daring dan melibatkan interaksi antara peserta dan pembicara.
  • Mentor atau Coach: Anda dapat mencari mentor atau coach yang dapat membimbing Anda secara personal tentang soft skill. Mentor atau coach ini biasanya adalah orang-orang yang sudah berpengalaman atau sukses di bidangnya dan bersedia membagikan ilmu dan pengalamannya kepada Anda.
  • Praktik: Anda dapat mempraktikkan soft skill Anda dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja maupun di luar tempat kerja. Anda dapat mencari kesempatan untuk berkomunikasi, bekerja sama, memimpin, menyelesaikan masalah, berkreasi, dan beradaptasi dengan orang-orang yang berbeda dari Anda.

Bagaimana cara mengevaluasi soft skill?

Mengevaluasi soft skill adalah proses untuk mengukur seberapa baik Anda memiliki atau menguasai soft skill tertentu. Mengevaluasi soft skill dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

  • Self-Assessment: Anda dapat mengevaluasi soft skill Anda sendiri dengan cara mengisi kuesioner, tes, atau checklist yang berkaitan dengan soft skill tersebut. Anda juga dapat merefleksikan kekuatan dan kelemahan Anda dalam soft skill tersebut.
  • Feedback: Anda dapat mengevaluasi soft skill Anda dengan cara meminta feedback atau umpan balik dari orang lain yang pernah berinteraksi dengan Anda. Orang-orang tersebut dapat berupa atasan, rekan kerja, klien, mentor, coach, teman, atau keluarga. Anda juga dapat memberikan feedback kepada orang lain tentang soft skill mereka.
  • Observation: Anda dapat mengevaluasi soft skill Anda dengan cara mengamati perilaku atau tindakan Anda dalam situasi-situasi tertentu yang berkaitan dengan soft skill tersebut. Anda juga dapat mengamati perilaku atau tindakan orang lain dalam situasi-situasi tersebut dan membandingkannya dengan diri Anda.
  • Simulation: Anda dapat mengevaluasi soft skill Anda dengan cara melakukan simulasi atau latihan yang mensimulasikan situasi-situasi nyata yang berkaitan dengan soft skill tersebut. Simulasi atau latihan ini dapat berupa role play, case study, game, atau proyek.

Apa saja kesalahan umum saat menulis soft skill dalam CV?

Beberapa kesalahan umum saat menulis soft skill dalam CV adalah:

  • Menulis terlalu banyak atau terlalu sedikit soft skill. Menulis terlalu banyak soft skill dapat membuat CV Anda terlihat tidak fokus atau tidak spesifik. Menulis terlalu sedikit soft skill dapat membuat CV Anda terlihat tidak lengkap atau tidak kompeten.
  • Menulis soft skill yang tidak relevan atau tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilamar. Menulis soft skill yang tidak relevan atau tidak sesuai dapat membuat CV Anda terlihat tidak cocok atau tidak profesional.
  • Menulis soft skill tanpa memberikan bukti atau contoh konkret. Menulis soft skill tanpa memberikan bukti atau contoh konkret dapat membuat CV Anda terlihat tidak kredibel atau tidak meyakinkan.
  • Menulis soft skill dengan kata-kata yang negatif, berlebihan, atau tidak jelas. Menulis soft skill dengan kata-kata yang negatif, berlebihan, atau tidak jelas dapat membuat CV Anda terlihat tidak objektif atau tidak komunikatif.
  • Menulis soft skill dengan format yang tidak rapi atau tidak menarik. Menulis soft skill dengan format yang tidak rapi atau tidak menarik dapat membuat CV Anda terlihat tidak terorganisir atau tidak profesional.

Apa perbedaan antara soft skill dan personality trait?

Soft skill dan personality trait adalah dua konsep yang sering disalahpahami atau disamakan oleh banyak orang. Padahal, soft skill dan personality trait adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan antara soft skill dan personality trait adalah:

  • Soft skill adalah kemampuan yang berkaitan dengan sikap, kepribadian, dan komunikasi seseorang. Soft skill dapat dipelajari, dikembangkan, dan diubah sesuai dengan kebutuhan atau situasi. Soft skill dapat ditunjukkan atau dibuktikan dengan perilaku atau tindakan seseorang.
  • Personality trait adalah ciri-ciri atau karakteristik yang melekat pada diri seseorang. Personality trait dapat berasal dari faktor genetik, lingkungan, atau pengalaman. Personality trait cenderung tetap atau stabil sepanjang waktu. Personality trait dapat diukur atau dianalisis dengan tes psikologis atau alat ukur lainnya.

Apa itu soft skill gap?

Soft skill gap adalah kondisi di mana terdapat kesenjangan atau ketidaksesuaian antara soft skill yang dibutuhkan oleh pekerjaan tertentu dengan soft skill yang dimiliki oleh kandidat atau pekerja. Soft skill gap dapat menyebabkan berbagai masalah seperti kesulitan dalam bekerja sama, komunikasi, penyelesaian masalah, adaptasi, dan inovasi. Soft skill gap juga dapat menghambat produktivitas, kualitas, dan kinerja kerja.

Bagaimana cara mengatasi soft skill gap?

Mengatasi soft skill gap adalah proses untuk mengurangi atau menutup kesenjangan atau ketidaksesuaian antara soft skill yang dibutuhkan oleh pekerjaan tertentu dengan soft skill yang dimiliki oleh kandidat atau pekerja. Mengatasi soft skill gap dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

  • Melakukan assessment atau penilaian terhadap soft skill yang dibutuhkan oleh pekerjaan tertentu dan soft skill yang dimiliki oleh kandidat atau pekerja. Assessment ini dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner, tes, feedback, observasi, simulasi, atau metode lainnya.
  • Melakukan training atau pelatihan terhadap soft skill yang dibutuhkan oleh pekerjaan tertentu dan soft skill yang perlu ditingkatkan oleh kandidat atau pekerja. Training ini dapat dilakukan dengan menggunakan buku, online course, workshop, seminar, mentor, coach, praktik, atau metode lainnya.
  • Melakukan evaluation atau evaluasi terhadap hasil dari assessment dan training tersebut. Evaluation ini dapat dilakukan dengan menggunakan feedback, observasi, simulasi, tes, data, angka, atau metode lainnya.

Kesimpulan

Soft skill dalam CV adalah salah satu hal yang penting untuk diperhatikan saat Anda ingin melamar pekerjaan baru atau mengubah karir Anda. Soft skill dalam CV dapat membantu Anda menarik perhatian para perekrut dan membedakan diri Anda dari kandidat lain. Soft skill dalam CV juga dapat membantu Anda menunjukkan kepribadian, nilai-nilai, potensi, dan kemampuan Anda yang sesuai dengan pekerjaan yang Anda lamar.

Namun, menulis soft skill dalam CV bukanlah hal yang mudah. Anda perlu tahu apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana menulis soft skill dalam CV dengan baik dan benar. Anda juga perlu menghindari kesalahan-kesalahan umum saat menulis soft skill dalam CV. Anda juga

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *