Connect with us

Soft Skill

Pelatihan Soft Skill: Apa, Siapa, Dimana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana?

Published

on

Halo everyones! Apakah Anda pernah mendengar istilah “soft skill”? Apakah Anda tahu apa itu soft skill dan mengapa penting untuk mengembangkannya? Jika Anda ingin mengetahui jawabannya, maka Anda berada di tempat yang tepat.

Artikel ini akan membahas segala hal tentang pelatihan soft skill, yaitu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal, komunikasi, kerjasama, kreativitas, dan lain-lain yang dibutuhkan dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari.

Pelatihan soft skill adalah salah satu topik yang sedang populer saat ini. Banyak orang yang mencari informasi tentang pelatihan soft skill, baik untuk diri sendiri maupun untuk organisasi atau perusahaan mereka.

Namun, tidak semua orang memahami apa itu soft skill, siapa yang membutuhkannya, dimana bisa mendapatkan pelatihan soft skill, kapan waktu yang tepat untuk mengikuti pelatihan soft skill, mengapa pelatihan soft skill itu penting, dan bagaimana cara melaksanakan pelatihan soft skill yang efektif.

Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan semua hal tersebut secara lengkap dan mudah dipahami.

Apa itu Soft Skill?

Soft skill adalah kemampuan yang berkaitan dengan aspek non-teknis atau non-fungsional dari pekerjaan atau kehidupan seseorang. Soft skill mencakup kemampuan interpersonal, komunikasi, kerjasama, kreativitas, adaptabilitas, kepemimpinan, pengambilan keputusan, penyelesaian masalah, pengelolaan waktu, pengelolaan stres, etika kerja, dan lain-lain.

Soft skill berbeda dengan hard skill, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan aspek teknis atau fungsional dari pekerjaan atau kehidupan seseorang. Hard skill mencakup kemampuan akademik, profesional, spesifik, atau teknis yang dapat diukur atau disertifikasi.

Soft skill sering disebut sebagai kemampuan lunak atau kemampuan 21st century (abad ke-21). Hal ini karena soft skill dianggap sebagai kemampuan yang esensial untuk menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi di era globalisasi dan digitalisasi saat ini. Soft skill juga menjadi faktor penentu kesuksesan seseorang dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh LinkedIn, 92% dari para perekrut mengatakan bahwa soft skill lebih penting daripada hard skill dalam menentukan kandidat yang cocok untuk pekerjaan tertentu. Selain itu, 89% dari para perekrut mengatakan bahwa kekurangan soft skill adalah alasan utama mengapa kandidat gagal dalam pekerjaan mereka.

Namun, meskipun soft skill sangat penting, tidak semua orang memiliki atau menguasai soft skill dengan baik. Banyak orang yang merasa kesulitan untuk berkomunikasi secara efektif, bekerja sama dengan orang lain, berpikir kreatif, menyesuaikan diri dengan situasi baru, memimpin tim atau proyek, membuat keputusan yang tepat, menyelesaikan masalah yang kompleks, mengelola waktu dan stres dengan baik, dan bersikap profesional dan etis di tempat kerja. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah atau konflik yang dapat mengganggu kinerja atau hubungan seseorang dengan rekan kerja, atasan, klien, atau pelanggan.

Siapa yang Membutuhkan Soft Skill?

Jawaban singkatnya adalah: semua orang. Soft skill tidak hanya dibutuhkan oleh para pekerja profesional di berbagai bidang atau industri. Soft skill juga dibutuhkan oleh para pelajar, mahasiswa, pengusaha, freelancer, aktivis sosial, seniman, olahragawan,
dan siapa pun yang ingin meningkatkan kualitas hidup mereka. Soft skill dapat membantu seseorang untuk belajar lebih efektif, berinteraksi lebih baik dengan orang lain, menciptakan peluang baru, mengembangkan potensi diri, dan mencapai tujuan atau impian mereka.

Namun, ada beberapa kelompok orang yang mungkin membutuhkan soft skill lebih dari yang lain. Misalnya, orang-orang yang bekerja di bidang yang berkaitan dengan manusia, seperti pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, sosial, atau hiburan. Orang-orang ini harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, berempati, mendengarkan, memberi umpan balik, menyelesaikan konflik, dan membina hubungan yang baik dengan orang-orang yang mereka layani atau bantu. Jika tidak, mereka akan sulit untuk memberikan layanan atau bantuan yang berkualitas dan memuaskan.

Selain itu, orang-orang yang bekerja di bidang yang berkaitan dengan inovasi, seperti teknologi, bisnis, seni, atau ilmu pengetahuan. Orang-orang ini harus memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif, beradaptasi dengan perubahan, memimpin tim atau proyek, membuat keputusan yang cerdas, menyelesaikan masalah yang rumit, dan mengelola risiko atau ketidakpastian. Jika tidak, mereka akan sulit untuk menciptakan produk, layanan, karya, atau penemuan yang baru dan bermanfaat.

Dimana Bisa Mendapatkan Pelatihan Soft Skill?

Ada banyak cara untuk mendapatkan pelatihan soft skill. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan mengikuti kursus, workshop, seminar, webinar, atau pelatihan online atau offline yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pendidikan formal atau non-formal. Misalnya, universitas, sekolah, akademi, institut, pusat pelatihan profesional, komunitas belajar, organisasi non-pemerintah (NGO), perusahaan konsultan, atau platform e-learning. Cara ini dapat memberikan sertifikat atau bukti resmi bahwa seseorang telah mengikuti pelatihan soft skill tertentu.

Namun, cara ini mungkin tidak selalu tersedia atau terjangkau bagi semua orang. Oleh karena itu, ada cara lain yang bisa dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja untuk mendapatkan pelatihan soft skill. Yaitu dengan belajar mandiri melalui berbagai sumber informasi atau inspirasi yang ada di sekitar kita. Misalnya, buku, artikel, blog, podcast, video,
film, musik, game, komik, atau media sosial. Cara ini dapat memberikan pengetahuan atau wawasan baru tentang soft skill yang ingin dipelajari atau ditingkatkan.

Selain itu, ada cara lain yang mungkin lebih efektif dan menyenangkan untuk mendapatkan pelatihan soft skill. Yaitu dengan berlatih secara langsung melalui berbagai aktivitas atau pengalaman yang ada di kehidupan nyata. Misalnya,

  • berdiskusi,
  • berdebat,
  • berpresentasi,
  • bernegosiasi,
  • berkolaborasi,
  • berkompetisi,
  • bermain peran,
  • bermain teater,
  • bermain musik,
  • berolahraga,
  • berpetualang,
  • berlibur,
  • bersosialisasi,
  • beramal,

atau bergabung dengan organisasi atau komunitas tertentu. Cara ini dapat memberikan kesempatan atau tantangan untuk mengaplikasikan atau menguji soft skill yang telah dipelajari atau ditingkatkan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengikuti Pelatihan Soft Skill?

Tidak ada waktu yang tepat atau salah untuk mengikuti pelatihan soft skill. Soft skill adalah kemampuan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan sepanjang hidup seseorang. Tidak peduli usia, pendidikan, profesi, atau latar belakang seseorang, soft skill selalu relevan dan bermanfaat untuk dimiliki dan dikembangkan. Oleh karena itu,
setiap saat adalah waktu yang tepat untuk mengikuti pelatihan soft skill.

Namun, ada beberapa situasi atau kondisi yang mungkin membuat seseorang lebih membutuhkan atau termotivasi untuk mengikuti pelatihan soft skill daripada situasi atau kondisi lainnya. Misalnya:

  • Ketika sese- Ketika seseorang ingin mencari pekerjaan baru, naik jabatan, atau berganti karir. Pelatihan soft skill dapat membantu seseorang untuk menonjolkan diri dari para pesaing, menunjukkan kualifikasi atau kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan atau industri tertentu, dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan atau promosi yang diinginkan.
  • Ketika seseorang ingin memulai atau mengembangkan bisnis, proyek, atau karya sendiri. Pelatihan soft skill dapat membantu seseorang untuk mengidentifikasi peluang atau ide yang potensial, merancang strategi atau rencana yang efisien, mengelola sumber daya atau anggaran yang terbatas, menarik atau menjaga pelanggan atau mitra yang loyal, dan mengatasi hambatan atau risiko yang mungkin terjadi.
  • Ketika seseorang ingin belajar atau menguasai hal baru, baik untuk kepentingan akademik, profesional, maupun pribadi. Pelatihan soft skill dapat membantu seseorang untuk memilih metode atau sumber belajar yang sesuai, menetapkan tujuan atau target yang realistis, mengatur waktu atau prioritas belajar dengan baik, memecahkan masalah atau kesulitan belajar yang muncul, dan mengevaluasi hasil atau kemajuan belajar secara objektif.
  • Ketika seseorang ingin menjalin atau memperbaiki hubungan dengan orang lain, baik di lingkungan keluarga, teman, pasangan, maupun masyarakat. Pelatihan soft skill dapat membantu seseorang untuk berkomunikasi secara jelas dan sopan, berempati dan menghargai perbedaan, memberi dan menerima umpan balik secara konstruktif, menyelesaikan konflik secara damai, dan membina kepercayaan dan kerjasama yang baik.
  • Ketika seseorang ingin meningkatkan kesejahteraan atau kesehatan diri sendiri, baik secara fisik, mental, emosional, maupun spiritual. Pelatihan soft skill dapat membantu seseorang untuk mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri, mengelola emosi atau stres dengan positif, mengembangkan sikap atau mindset yang optimis dan produktif, mencari hobi atau aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat, dan mencari dukungan atau bantuan jika diperlukan.

Mengapa Pelatihan Soft Skill itu Penting?

Setelah mengetahui apa itu soft skill, siapa yang membutuhkannya, dimana bisa mendapatkan pelatihan soft skill, dan kapan waktu yang tepat untuk mengikuti pelatihan soft skill, mungkin Anda masih bertanya-tanya: mengapa pelatihan soft skill itu penting? Apa manfaatnya bagi saya? Apa dampaknya bagi orang lain? Berikut adalah beberapa alasan mengapa pelatihan soft skill itu penting:

  • Pelatihan soft skill dapat meningkatkan kinerja atau prestasi seseorang di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki soft skill yang baik,
    seseorang dapat melakukan tugas atau tanggung jawabnya dengan lebih efektif dan efisien,
    menyelesaikan masalah atau tantangan yang dihadapi dengan lebih mudah dan cepat,
    menciptakan solusi atau inovasi yang lebih berkualitas dan bernilai,
    dan mencapai tujuan atau target yang ditetapkan dengan lebih sukses dan memuaskan.
  • Pelatihan soft skill dapat meningkatkan kepuasan atau kebahagiaan seseorang di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki soft skill yang baik,
    seseorang dapat merasa lebih percaya diri dan berharga,
    menikmati proses atau hasil kerja atau kehidupannya dengan lebih positif dan bersyukur,
    menerima umpan balik atau kritik dengan lebih terbuka dan santai,
    dan menghadapi kesalahan atau kegagalan dengan lebih sabar dan bijak.
  • Pelatihan soft skill dapat meningkatkan hubungan atau interaksi seseorang dengan orang lain di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki soft skill yang baik,
    seseorang dapat berkomunikasi dengan lebih jelas dan sopan,
    berempati dan menghargai perbedaan,
    memberi dan menerima umpan balik secara konstruktif,
    menyelesaikan konflik secara damai,
    dan membina kepercayaan dan kerjasama yang baik.
  • Pelatihan soft skill dapat meningkatkan kontribusi atau dampak seseorang bagi lingkungan atau masyarakat di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki soft skill yang baik,
    seseorang dapat memberikan layanan atau bantuan yang lebih berkualitas dan memuaskan,
    menginspirasi atau memotivasi orang lain untuk berkembang dan berprestasi,
    membagikan atau menyebarkan pengetahuan atau pengalaman yang bermanfaat,
    dan berpartisipasi atau berinovasi untuk menciptakan perubahan atau perbaikan yang positif.

Bagaimana Cara Melaksanakan Pelatihan Soft Skill yang Efektif?

Setelah mengetahui apa itu soft skill, siapa yang membutuhkannya, dimana bisa mendapatkan pelatihan soft skill, kapan waktu yang tepat untuk mengikuti pelatihan soft skill, dan mengapa pelatihan soft skill itu penting, mungkin Anda sudah tertarik untuk mengikuti pelatihan soft skill. Namun, bagaimana cara melaksanakan pelatihan soft skill yang efektif? Apa saja langkah-langkahnya? Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

  • Tentukan tujuan atau target Anda dalam mengikuti pelatihan soft skill. Apa soft skill yang ingin Anda pelajari atau tingkatkan? Mengapa Anda membutuhkan soft skill tersebut? Bagaimana Anda akan mengukur kemajuan atau hasil Anda? Menentukan tujuan atau target Anda dapat membantu Anda untuk fokus, termotivasi, dan bertanggung jawab dalam mengikuti pelatihan soft skill.
  • Pilih metode atau sumber pelatihan soft skill yang sesuai dengan kebutuhan, minat, gaya belajar, dan anggaran Anda. Apakah Anda lebih suka mengikuti kursus, workshop, seminar, webinar, atau pelatihan online atau offline yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal atau non-formal? Apakah Anda lebih suka belajar mandiri melalui buku, artikel, blog, podcast, video, film, musik, game, komik, atau media sosial? Apakah Anda lebih suka berlatih secara langsung melalui berdiskusi, berdebat, berpresentasi, bernegosiasi, berkolaborasi, berkompetisi, bermain peran, bermain teater, bermain musik, berolahraga, berpetualang, berlibur, bersosialisasi, beramal, atau bergabung dengan organisasi atau komunitas tertentu? Memilih metode atau sumber pelatihan soft skill yang sesuai dengan Anda dapat membantu Anda untuk belajar lebih efektif dan menyenangkan.
  • Jadwalkan waktu atau prioritas Anda dalam mengikuti pelatihan soft skill. Kapan Anda akan mulai dan selesai mengikuti pelatihan soft skill? Berapa lama Anda akan belajar atau berlatih setiap harinya? Apa saja hal-hal yang harus Anda lakukan atau hindari agar tidak terganggu atau teralihkan dalam mengikuti pelatihan soft skill? Menjadwalkan waktu atau prioritas Anda dalam mengikuti pelatihan soft skill dapat membantu Anda untuk belajar lebih teratur dan konsisten.
  • Lakukan evaluasi atau refleksi diri secara berkala dalam mengikuti pelatihan soft skill. Apa saja hal-hal yang telah Anda pelajari atau tingkatkan dalam mengikuti pelatihan soft skill? Apa saja hal-hal yang masih perlu Anda pelajari atau tingkatkan dalam mengikuti pelatihan soft skill? Apa saja kesulitan atau hambatan yang Anda hadapi dalam mengikuti pelatihan soft skill? Apa saja solusi atau strategi yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kesulitan atau hambatan tersebut? Melakukan evaluasi atau refleksi diri secara berkala dalam mengikuti pelatihan soft skill dapat membantu Anda untuk belajar lebih mendalam dan meningkat.
  • Mintalah umpan balik atau dukungan dari orang lain dalam mengikuti pelatihan soft skill. Siapa saja orang-orang yang bisa memberikan umpan balik atau dukungan dari orang lain dalam mengikuti pelatihan soft skill? Siapa saja orang-orang yang bisa memberikan umpan balik atau dukungan kepada Anda dalam mengikuti pelatihan soft skill? Apa saja bentuk atau cara umpan balik atau dukungan yang bisa Anda terima atau minta dari orang lain dalam mengikuti pelatihan soft skill? Mintalah umpan balik atau dukungan dari orang lain dalam mengikuti pelatihan soft skill dapat membantu Anda untuk belajar lebih objektif dan termotivasi.

FAQ tentang Pelatihan Soft Skill

Apa perbedaan antara soft skill dan hard skill?

Soft skill adalah kemampuan yang berkaitan dengan aspek non-teknis atau non-fungsional dari pekerjaan atau kehidupan seseorang, seperti kemampuan interpersonal, komunikasi, kerjasama, kreativitas, adaptabilitas, kepemimpinan, pengambilan keputusan, penyelesaian masalah, pengelolaan waktu, pengelolaan stres, etika kerja, dan lain-lain. Hard skill adalah kemampuan yang berkaitan dengan aspek teknis atau fungsional dari pekerjaan atau kehidupan seseorang, seperti kemampuan akademik, profesional, spesifik, atau teknis yang dapat diukur atau disertifikasi.

Apakah soft skill lebih penting daripada hard skill?

Tidak ada yang lebih penting daripada yang lain. Soft skill dan hard skill sama-sama penting dan saling melengkapi. Soft skill dapat membantu seseorang untuk mengaplikasikan hard skill dengan lebih baik, dan sebaliknya. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa soft skill memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kesuksesan seseorang di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari daripada hard skill.

Apakah soft skill bisa dipelajari dan ditingkatkan?

Ya, tentu saja. Soft skill adalah kemampuan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan sepanjang hidup seseorang. Tidak ada batasan usia, pendidikan, profesi, atau latar belakang seseorang untuk belajar atau meningkatkan soft skill.

Ada banyak cara untuk mendapatkan pelatihan soft skill, baik melalui kursus, workshop, seminar, webinar, pelatihan online atau offline yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal atau non-formal; belajar mandiri melalui buku, artikel, blog, podcast, video, film, musik, game, komik, atau media sosial; maupun berlatih secara langsung melalui berbagai aktivitas atau pengalaman yang ada di kehidupan nyata.

Apakah ada standar atau ukuran untuk menilai soft skill?

Tidak ada standar atau ukuran yang pasti untuk menilai soft skill. Soft skill adalah kemampuan yang bersifat subjektif dan relatif. Artinya, soft skill yang dibutuhkan atau diharapkan oleh seseorang mungkin berbeda dengan orang lain, tergantung pada situasi, kondisi, tujuan, atau preferensi masing-masing.

Namun, ada beberapa cara untuk mengetahui atau mengukur tingkat soft skill seseorang, seperti melalui tes psikologi, observasi perilaku, wawancara, survei, portofolio, atau umpan balik dari orang lain.

Apakah ada soft skill yang paling penting atau utama?

Tidak ada soft skill yang paling penting atau utama. Semua soft skill memiliki nilai dan manfaatnya masing-masing. Namun, ada beberapa soft skill yang mungkin lebih sering dibutuhkan atau dituntut di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari daripada soft skill lainnya. Misalnya:

  • Kemampuan komunikasi: yaitu kemampuan untuk menyampaikan informasi, ide, opini, atau emosi secara jelas,
    tepat, sopan, dan efektif kepada orang lain.
  • Kemampuan kerjasama: yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain dalam mencapai tujuan bersama dengan saling menghargai, mendukung, dan memberi kontribusi.
  • Kemampuan kreativitas: yaitu kemampuan untuk berpikir di luar kotak dan menciptakan solusi atau inovasi yang baru dan bermanfaat untuk mengatasi masalah atau tantangan yang ada.
  • Kemampuan adaptabilitas: yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan atau situasi baru yang terjadi di sekitar dengan cepat dan fleksibel.

Apakah ada soft skill yang paling sulit atau rumit?

Tidak ada soft skill yang paling sulit atau rumit. Kesulitan atau kerumitan soft skill tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat pemahaman, pengalaman, minat, motivasi, atau bakat seseorang. Namun, ada beberapa soft skill yang mungkin lebih jarang dipelajari atau dilatih daripada soft skill lainnya. Misalnya:

  • Kemampuan kepemimpinan: yaitu kemampuan untuk memimpin tim atau proyek dengan memberikan visi, arahan, inspirasi, dan tanggung jawab kepada anggota tim atau proyek.
  • Kemampuan pengambilan keputusan: yaitu kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dan cerdas dengan mempertimbangkan fakta, data, analisis, alternatif, dampak, dan risiko yang ada.
  • Kemampuan penyelesaian masalah: yaitu kemampuan untuk menemukan dan menerapkan solusi yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah yang kompleks atau rumit.
  • Kemampuan pengelolaan waktu: yaitu kemampuan untuk mengatur waktu dengan baik dengan menetapkan prioritas, tujuan, rencana, jadwal, dan deadline yang realistis dan terukur.

Apakah ada hubungan antara soft skill dan kepribadian seseorang?

Ya, ada hubungan antara soft skill dan kepribadian seseorang. Kepribadian adalah ciri-ciri atau karakteristik psikologis yang membedakan seseorang dari orang lain. Kepribadian dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, bertindak, dan berinteraksi dengan orang lain.

Kepribadian juga dapat mempengaruhi jenis atau tingkat soft skill yang dimiliki atau dikuasai oleh seseorang. Namun, hubungan antara soft skill dan kepribadian bukanlah hubungan sebab-akibat. Artinya,soft skill bukanlah ditentukan oleh kepribadian seseorang,melainkan dipengaruhi olehnya. Seseorang dapat belajar atau meningkatkan soft skill apapun,tanpa harus mengubah kepribadiannya.

Apakah ada hubungan antara soft skill dan inteligensi seseorang?

Ya, ada hubungan antara soft skill dan inteligensi seseorang. Inteligensi adalah kemampuan mental yang berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman, penalaran, pemecahan masalah, pembelajaran, dan adaptasi. Inteligensi dapat mempengaruhi cara seseorang memproses informasi, membuat keputusan, menciptakan solusi, atau mengembangkan potensi diri.

Inteligensi juga dapat mempengaruhi jenis atau tingkat soft skill yang dimiliki atau dikuasai oleh seseorang. Namun,hubungan antara soft skill dan inteligensi bukanlah hubungan sebab-akibat. Artinya,soft skill bukanlah ditentukan oleh inteligensi seseorang,melainkan dipengaruhi olehnya. Seseorang dapat belajar atau meningkatkan soft skill apapun,tanpa harus memiliki inteligensi yang tinggi.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *