Motivasi
Dasar Teoretis: Landasan Motivasi Kerja Yang Kuat

Dasar Teoretis: Landasan Motivasi Kerja Yang Kuat – Penelitian merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Melalui penelitian kita dapat menemukan kebenaran. Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan metode ilmiah yang bersifat kualitatif. Metode ilmiah ini telah berkembang dari waktu ke waktu menjadi prosedur standar saat ini.
Penelitian kuantitatif mengacu pada variabel yang sedang dipelajari. Oleh karena itu, peneliti harus menentukan variabel yang akan dianalisis dalam penelitiannya. Variabel-variabel tersebut juga digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Salah satu prosedur penelitian yang penting adalah langkah-langkah merumuskan landasan teori dan menentukan teori dalam penelitian yang akan dilakukan. Landasan teori diperlukan untuk mengkaji berbagai kajian teoretis dan empiris sebagai landasan berpikir. Sedangkan teori disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya suatu teori dengan cara yang bebas dari nilai dan pendapat para peneliti yang menyusun dan mengujinya. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik.
Dasar Teoretis: Landasan Motivasi Kerja Yang Kuat
Namun, tidak semua peneliti mampu menyusun landasan teori dan hipotesis secara tepat dan akurat. Peneliti masih banyak melakukan kesalahan dalam merumuskan landasan teori atau hipotesis. Kesalahan seperti itu sering dilakukan oleh peneliti yang tidak berpengalaman. Berdasarkan hal tersebut, artikel ini membahas landasan teori dan kajian hipotesis untuk membantu calon peneliti menyusun hasil penelitian yang baik pada tahapan landasan teori dan hipotesis.
Landasan Teori Adalah Dasar Penyusunan Hipotesis Penelitian, Ini Cara Membuatnya
Landasan teori harus didukung agar penelitian memiliki landasan yang kuat dan bukan sekedar tindakan coba-coba. Adanya landasan teori ini merupakan ciri penelitian sebagai metode ilmiah pengumpulan data. Teori adalah aliran logika atau logika, yaitu seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Secara umum teori memiliki tiga fungsi yaitu menjelaskan (explanation), memprediksi (predicting) dan mengelola (managing) suatu gejala (Sugiyono, 2013). Deskripsi teoritis sekurang-kurangnya mencakup penjelasan tentang variabel yang diteliti dengan menggunakan definisi, serta uraian yang lengkap dan terperinci dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, lokasi dan prediksi hubungan antara variabel yang bersangkutan menjadi lebih jelas dan spesifik. .
Teori-teori yang dijabarkan dalam proposal dan laporan penelitian dapat dijadikan sebagai indikator untuk melihat apakah peneliti sudah menguasai teori dan konteks yang dimaksud. Variabel penelitian yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi pemahaman maupun kedudukan serta hubungan antar variabel yang diteliti, menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks penelitian (Sugiyono, 2013).
Menurut Mark, ada tiga jenis teori. Tiga teori yang dimaksud didasarkan pada data empiris. Antara lain, perbedaan dapat dibuat antara:
Teori adalah seperangkat hukum yang terorganisir secara logis. Hukum-hukum ini biasanya bersifat deduktif dalam hubungan. Suatu hukum menunjukkan hubungan antara variabel empiris yang stabil dan dapat diprediksi.
Trik Membuat Landasan Teori Skripsi
Sebuah teori juga bisa menjadi ringkasan tertulis dari sekelompok hukum yang diturunkan secara empiris dalam bidang tertentu. Di sini dimulai dari data yang diperoleh dan dari data tersebut diperoleh konsep teoretis (induktif).
Teori juga bisa merujuk pada metode penjelasan umum. Biasanya ada hubungan fungsional antara data dan pendapat teoretis.
Berdasarkan data di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa teori adalah konsep umum. Konseptualisasi atau sistem pemahaman ini diperoleh dengan cara yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji, jika tidak maka ia bukan teori (Sugiyono, 2013).
Teori adalah aliran penalaran atau logika yang terdiri dari serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Secara umum, sebuah teori memiliki tiga fungsi, yaitu menjelaskan (explanation), meramalkan (predict) dan mengendalikan (manage) suatu fenomena. Selanjutnya dalam Sugiyono (2010), Hoy dan Miskel berpendapat bahwa komponen teori meliputi konsep dan asumsi. Istilah adalah istilah yang telah diberi makna abstrak dan umum. Istilah tersebut merupakan istilah abstrak dan berarti generalisasi. Asumsi, di sisi lain, adalah pernyataan yang diterima sebagai benar tanpa bukti. Asumsi yang diterima tanpa bukti belum tentu jelas. Cooper dan Schindler dalam Sugiyono (2010) menyatakan bahwa penggunaan teori dalam penelitian:
Tesis Pengaruh Pengaruh Kompetensi, Kepemimpinan, Dan Motivasi Terhadap Kualitas Kerja Karyawan
Gawin mengatakan dalam Sugiyono (2010) bahwa fungsi teori adalah sebagai berikut: “Teori membantu peneliti menganalisis data untuk menghasilkan rangkuman singkat atau rangkuman data dan hubungan serta menyarankan hal-hal baru untuk dicoba.” Hipotesis yang baik menurut Mouly dalam Sugiyono adalah:
Uraian teori dalam suatu penelitian merupakan gambaran sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat para ahli atau penulis buku) dan temuan penelitian yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teoritis sekurang-kurangnya memuat penjelasan tentang variabel yang diteliti melalui definisi dan deskripsi yang lengkap dan terperinci dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, lokasi dan prediksi hubungan antara variabel yang diteliti lebih jelas.
Teori berasal dari bahasa Yunani yang mengandung dua kata atau lebih yaitu “hupo” yang berarti sementara dan “thesis” yang berarti teori (Riduwan, 2018, hlm. 162), jadi teori adalah. Hipotesis adalah pernyataan spekulatif tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. (Kerlinger & Lee, 2000, hal. 26). Kerlinger berpendapat bahwa asumsi selalu dalam bentuk pernyataan. Asumsi yang menghubungkan satu variabel secara umum atau khusus dengan yang lain.
Teori kuantitatif adalah prediksi yang dibuat oleh peneliti tentang hubungan yang diharapkan antar variabel (Creswell, 2016, p. 191). Hipotesis ini biasanya merupakan perkiraan numerik dari perkiraan populasi berdasarkan data sampel penelitian. Menurut Sudjana (Riduwan, 2018, hlm. 162), hipotesis adalah dugaan atau dugaan tentang apa yang dilakukan untuk menjelaskannya.
Pdf) Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt. Alva Karya Perkasa Bandung
Teori yang mewakili pendekatan tradisional. Dengan maksud agar tidak ada hubungan atau perbedaan yang signifikan antar kelompok dalam variabel penelitian (Cresswell, 2016, p. 193). Meskipun hipotesis nol adalah hipotesis nol. Dalam hipotesis nol ini, tidak ada perbedaan antara kedua objek yang diteliti. (Yusuf, 2014, hlm. 142).
Teori ini memiliki nama lain: teori fungsional. Hipotesis yang mewakili hasil ramalan yang diharapkan. Prediksi ini biasanya berasal dari literatur atau penelitian sebelumnya yang mengkonfirmasi keberhasilan hasil ini. Asumsi ini biasanya dibuat untuk mempelajari hubungan antar variabel daripada membandingkan kelompok (Cresswell, 2016, p. 193).
Hipotesis yang mewakili hasil ramalan yang diharapkan. Prediksi ini biasanya berasal dari literatur atau penelitian sebelumnya yang mengkonfirmasi keberhasilan hasil ini. Asumsi ini biasanya dibuat untuk mempelajari “hubungan” antar variabel, bukan untuk “membandingkan kelompok”. Contoh: Nilai grup A lebih banyak berubah daripada nilai grup B.
Asumsi ini dibuat, tetapi bentuk perbedaannya (misalnya lebih baik, tidak lebih baik, lebih lemah, lebih sedikit) tidak jelas secara detail karena peneliti tidak mengetahui prediksi literatur sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian hipotesis yang menggunakan hipotesis kemungkinan biasanya menggunakan “Ada perbedaan” antara kedua kelompok. Contoh: Terdapat perbedaan antara nilai kelompok A dan nilai kelompok B. Hipotesis alternatif dibagi menjadi tiga jenis, diantaranya adalah hipotesis alternatif yang terbagi menjadi tiga jenis diantaranya (Rituwan, 2018):
Pdf) Analisis Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating (studi Pada Pt. Coca Cola Amatil Indonesia (central Java)
Hipotesis deskriptif adalah hipotesis yang tidak membandingkan dan menghubungkan variabel lain tetapi menentukan titik peluang. Contoh: Kelas A mencapai 80% kriteria nilai rata-rata ideal yang akan ditentukan oleh KKM.
Teori perbandingan adalah teori yang dirancang untuk memberikan jawaban atas masalah diferensial. Contoh: Terdapat perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan sekolah A dan lulusan sekolah B yaitu lulusan sekolah B lebih baik dari lulusan sekolah A.
Teori asosiatif dirumuskan untuk memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang berkaitan. Berdasarkan jenis teorinya, hubungan dibagi menjadi tiga jenis diantaranya:
Teori hubungan proporsional menyatakan bahwa ada hubungan timbal balik antara dua variabel atau lebih, misalnya: ada hubungan antara jumlah kegiatan ekstrakurikuler dengan prestasi akademik yang tinggi.
Bab Ii Kajian Teoritik
Teori hubungan sebab akibat menyatakan bahwa ada hubungan pengaruh antara dua variabel atau lebih. Contoh: motivasi belajar mempengaruhi prestasi akademik, pergaulan bebas mempengaruhi AIDS.
Teori hubungan interaktif adalah teori hubungan yang saling mempengaruhi. Contoh: Terdapat pengaruh timbal balik antara kreativitas siswa dengan hasil belajar. Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara status sosial ekonomi dengan pencapaian gizi keluarga.
Hipotesis adalah tanggapan sementara terhadap rumusan masalah. Perhatikan bahwa tidak semua penelitian memerlukan perumusan hipotesis. Menurut Sugiyono (2013), penelitian kualitatif tidak merumuskan teori tetapi berharap teori dapat ditemukan. Menurut Borg dan Gall (1979), ada tiga istilah T saat membuat teori, yaitu; (1) Hipotesis harus singkat tetapi jelas, (2) Hipotesis harus menunjukkan dengan jelas adanya hubungan antara dua variabel atau lebih, (3) Hipotesis yang diberikan oleh seorang ahli atau penelitian yang relevan harus mendukung teori. Rumusan teori menurut jenis penelitian adalah sebagai berikut:
Ha : ⍴ ≠ 0 (“bukan nol” berarti lebih dari atau kurang dari nol berarti ada hubungan)
File 10 Bab Ii Landasan Teori
Uji hipotesis dilakukan untuk mengambil keputusan apakah menerima atau menolak hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik. Agar dapat diverifikasi secara statistik, data yang diperoleh harus berupa angka. Oleh karena itu perlu adanya alat yang memiliki skala ukur berupa angka. Uji hipotesis dilakukan untuk memutuskan apakah akan menerima atau menolak suatu hipotesis. Tahapan uji hipotesis adalah sebagai berikut
Pada langkah ini peneliti melakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai statistik yang sesuai dengan kebutuhan atau jenis pengujian yang akan dilakukan. Hal ini juga terkait dengan jenis klasifikasi yang digunakan. Nilai statistik dapat diperoleh dengan perhitungan manual atau dengan komputer menggunakan MS Excel atau paket komputer statistik seperti SPSS, Minitab, R dan lain-lain. Ada tiga jenis tes, yaitu:
Pada tahap keputusan ini diputuskan apakah H0 diterima atau ditolak. Keputusan ini dibuat setelah membandingkan ukuran statistik
Aqidah islam memiliki landasan hukum yang kuat yakni, motivasi untuk wanita kuat, landasan teori pengukuran dasar, landasan teori motivasi kerja, jawaban yang tepat jika ditanya motivasi kerja, konsep dasar motivasi, landasan dasar, landasan teori pengukuran dasar fisika, landasan teori motivasi, motivasi kuat, landasan teori motivasi belajar, motivasi yang bagus untuk melamar kerja